Thursday 31 March 2011

Cara Memberi Background Warna Pada Kode HTML di Postingan

Setelah Anda mengetahui cara menulis kode html di postingan blog, bagaimanakah cara memberi background warna pada kode HTML di postingan tersebut? Caranya seperti berikut.

Silahkan Anda masuk ke EDIT HTML blogspot/blogger. Cari kode , paste-kan kode dalam background warna hijau berikut ini tepat di bawahnya.


<style>
.code {padding:10px; background-color: #41ff00 }
</style>

Kemudian klik tombol Save Template.

Pada saat Anda menulis kode html yang telah di-encode, awali dengan kode <div class="code">dan akhiri dengan kode </div>.
.

Pasang Widget Penerjemah dari Google Translate

Widget penerjemah bahasa dari google ini sudah banyak digunakan dikalangan blogger dan webmaster, apabila ada pengunjung dari manca negara yang tidak bisa mengartikan bahasa indonesia kedalam bahasa yang diinginkan maka widget google translate bisa membantu menerjemahkan situs kita, tapi jika kita menggunakan bahasa yang tidak baku google translate akan kesulitan menerjemahkanya, jadi diharapkan menggunakan bahasa baku jika ingin sempurna diterjemahkan oleh google translate ini.
Dibawah ini adalah contoh widget tool dari google translate :


Copy paste code dibawah ini kedalam blog Anda dengan cara :

1. Masuk menu Layout kemudian masuk menu Page Elements
2. Pilih box layout yang diinginkan kemudian klik Add a gadgets
3. Pilih Gadget HTML/JavaScript dan taruh code dibawah ini :

<script src="http://www.gmodules.com/ig/ifr?url=http://www.google.com/ig/modules/translatemypage.xml&up_source_language=id&w=160&h=60&title=&border=&output=js"></script>



Kalau sudah kemudian SAVE.

Wednesday 30 March 2011

Cara Pasang Statistik Pengunjung Blogger Dengan Histats

Mengapa Panduan BloGGeR tentang pentingnya penghitung jumlah pengunjung dan cara memasang memasang penghitung jumlah pengunjung ini kita sampaikan ke sobat blogger? Memasang penghitung jumlah pengunjung bertujuan untuk memonitor sejauh mana kemajuan blog yang kita kelola dengan melihat beberapa parameter yang tertampilkan seperti jumlah pengunjung hari ini, jumlah pengunjung online dan berapa jumlah total pengelana internet yang sempat mampir di blog. Melalui data ini diharapkan blogger dapat melakukan beberapa evaluasi untuk meningkatkan kwalitas dengan memilih materi posting serta kualitas posting berikutnya. Beberapa situs memberikan layanan pemasangan penghitung jumlah pengunjung, namun untuk kali ini kita akan membahas cara registrasi hingga mendapatkan kode html conters, kemudian bagaimana cara memasangnya di blog.

Cara mendapatkan Penghitung Jumlah Pengunjung Blog dan Cara menggunakan kode html counters

* Histats.com : Kunjungi http://www.histats.com/ atau supaya lebih cepat sampeyan bisa :
KLIK alamat ini
http://www.histats.com

(registrasi)


* Create New Account-1 : Silahkan isi data email dan Password.
1. Tulis alamat email secara lengkap.
2. Tulis kembali alamat email.
3. Tulis Password (samakan dengan Password blog sampeyan).
4. Ulangi kembali dengan memasukkan password pada box di bawahnya.
5. Lihat contoh registrasi di Histats.com dengan KLIK contoh di bawah ini :
Contoh pengisian Formulir Registrasi Histats.com
6. Continue : Next --> KLIK "Continue".


* Create New Account-2 :Beberapa data yang harus diisikan :
1. Name : Tulis nama.
2. Surname :Tulis sesuai dengan nama yang anda gunakan.
3. Lihat contoh registrasi di Histats.com dengan KLIK contoh di bawah ini :
Contoh pengisian Formulir Registrasi-2
4. Zona Waktu : OR choose from this list.. : Cari teks seperti tersebut (di bawah box zona waktu) , kemudian pilih zona waktu sesuai daerah sampeyan (jam .... --> Asia/Jakarta).
5. Captcha :Tulis teks dari gambar captcha yang ditampilkan pada box di bawahnya.
6. I have read and agree Publisher Agreement Terms : Beri tanda centang sebagai persetujuan (di box keci samping kanannya).
7. SAVE : Next --> KLIK "SAVE".
8. Ulangi proses ini hingga berhasil. Suksesnya proses ini ditandai dengan terbukanya halaman baru dan di dalamnya terdapat pernyataan bahwa telah dikirimkan sebuah email ke alamat email anda.


* Login :Lihat pojok kanan-atas. Lakukan login dengan mengisi alamat email dan Password pada 2 box yang tersedia.


* Add Website :KLIK "Link Add Website" untuk menambahkan URL blog sampeyan.
1. Create new website/blog : 1. website data. Isi data yang diperlukan seperti gambar contoh. KLIK Link Contoh di bawah ini!
Contoh Gambar Pengisian Website Data.
2. OR choose from this list.. : Cari teks bertuliskan seperti teks tersebut, kemudian pilih zona waktu yang sesuai.
3. Type : Pilih pada blog.
4. Category : Pilih kategory yang sesuai.
5. Language : Pilih English.
6. Captcha : Tulis teks gambar Captcha di box sebelah bawahnya.
7. Stats visibility : Lewatkan saja.
8. Continue : Next --> KLIK "Continue".


* Create Counters : Mulai membuat counter.
1. Link Blog : KLIK "Link Blog Anda", seperti contoh yang terlihat di bawah ini :
2. Counters Code : KLIK "Link Counters Code", seperti contoh yang terlihat di bawah ini :
3. Add New Counter : KLIK "Add New Counter", seperti contoh yang terlihat di bawah ini :
4. Pilih Counter : Tersedia bermacam bentuk counter, silahkan KLIK bentuk counter yang di inginkan. Setelah KLIK, tunggu hingga seluruh pilihan yang tersedia ditampilkan.
5. KLIK : pada "Counter terpilih" (yang diinginkan).
6. Atur Data Counter : Tersedia 5 (lima) pilihan pengaturan data Counter. Atur dengan memilih dada pengaturan yang telah disediakan. Lakukan seperti contoh pada gambar di bawah ini :
KLIK Link Contoh di bawah ini!
Contoh Gambar Pengaturan Data Counter
7. SAVE : Next --> KLIK "SAVE"


* KODE Counter :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
2. KLIK Counter ID.
3. Tarik halaman ke bagian bawah untuk mengambil KODE counter.
4. Pilih jenis KODE yang tersedia (pilih saja yang xHTML dengan KLIK pada xHTML).
KLIK untuk melihat gambar contoh KODE html di bawah ini :
Contoh bentuk KODE Counter
5. Copy KODE yang terlihat.


* Pasang KODE di Blog : Ikuti langkah berikut :
1. Login ke Blogger (Login to Blogger).
2. Dasbor (Dasboard).
3. Elemen Laman (Page Element).
4. Tambah Gadget di bagian Sidebar (Add Gadget).
5. HTML/Javascript. Letakkan KODE Counter di sini.
6. KLIK "SIMPAN"

Selesai : Lihat hasilnya dengan membuka blog :

Tuesday 22 March 2011

50 Situs Terjahil dan Menyeramkan di Dunia Maya

This summary is not available. Please click here to view the post.

20 Rekor Sex Di Dunia

Semburan Tercepat, tertinggi dan Terjauh
Rekor Dunia untuk Ejakulasi tercepat, tertinggi dan terjauh di pegang oleh Horst Schulzt. Tercatat kecepatan semburan sperma saat ejakulasinya adalah 42,7 m/jam menjangkau jarak 6 m dengan ketinggian 8,5 m.

Ibu Termuda
Lina Medina, lahir di Peru pada tahun 1933. Menstruasi pada umur 3 tahun, kemudian hamil dan melahirkan pada umur yang sama melalui operasi caesar. Tidak diketahui siapa ayah bayi yang dilahirkannya, namun beberapa hari setelah melahirkan ayahnya ditangkap dengan tuduhan incest.


Orgasme Terbanyak
Dr. William Hartman dan Marilyn Fithian dari Martal Sexual Study Center, Long Beach Califonia AS melakukan penelitian selama 22 tahun mengenai fenomena orgasme pada pria dan wanita. Mereka mencatat wanita dapat bertahan dan mengalami 134 kali orgasme/jam sedangkan pria 16 kali untuk setiap jamnya.

Orgasme Terlama
Berdasarkan penelitian pada tahun 1966 oleh Master dan Jhonson mencatat, seorang wanita dewasa dapat mengalami orgasme selama 43 detik dengan 25 kali kontraksi pada otot liang senggamanya.

Penampung Sperma Terbanyak
Michelle Monaghan, wanita yang berasal dari Los Angeles AS merupakan pemegang rekor dunia untuk penampung sperma terbanyak. Pada tahun 1991 Ia berhasil mengeluarkan 1.7 liter sperma dari . Tidak diketahui cairan sperma sebanyak itu diperoleh dari berapa pria dan berapa kali session bercinta.

Bulu Terpanjang
Rekor ini agak sedikit unik. Maoni Vi, seorang wanita yang berasal dari Cape Town Afrika Selatan adalah pemegang rekor bulu “ketek dan jembut” terpanjang di dunia dimana masing-masing panjangnya adalah 80 cm dan 70 cm.

Vagina Terkuat
Untuk urusan ini mungkin Tatiata Kozhevnikova adalah yang terkuat. Wanita Rusia ini merupakan pemegang rekor “vagina” terkuat di dunia. Tatiata dapat mengangkat Sebuah bandul yang terikat dengan sebuah beban seberat 62 kg yang dibenamkan pada liang senggamanya.

Gang Bang Terbanyak
Lisa Sparxxx, Aktris film porno Amerika Serikat ini merupakan pemegang rekor “Gang Bang” terbanyak dunia. Pada tahun 2004 ia berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan digilir 919 pria dalam satu hari.

Masturbasi Terlama
Kali ini rekor masturbasi terlama dipegang seorang Jepang berkebangsaan Amerika Serikat, Masanobu Sato. Ia mengikuti sebuah lomba masturbasi yang diselenggarakan Sex & Culture Center San Francisco dimana ia dapat bertahan selama 9 jam 58 menit. Tidak diketahui apakah pegang sendiri atau menggunakan jasa joki.

Tekhnik Bercinta Paling Mematikan
Jangan sekali-kali meniup liang senggama pasangan anda secara berlebihan sewaktu bercinta. Akibatnya sangat fatal dan bisa mengakibatkan kematian. Meniupkan udara pada liang senggama secara sengaja dan berlebihan mengakibatkan obstruksi pada pembuluh arteri sama seperti halnya symptom disemboli pada paru-paru. Tercatat kematian dapat terjadi 30 menit setelah perlakuan.

Eksekusi Penis Terbesar dalam Sejarah
Pada tahun 1300 SM, Raja Meneptha berhasil memenangkan peperangan atas kerajaan Libya. Sebagai selebrasi atas kemenangan tersebut ia memerintahkan tentaranya untuk mengeksekusi hampir 13.000 penis tawanan perang dan membangun sebuah monumen di daerah Karnak untuk mengenang momen tersebut. Pada monumen itu tertulis nama-nama siapa saja yang di eksekusi diantaranya para jendral perang, tentara, masyarakat Libya dan sebagian tentara bayaran yang berasal dari Yunani.

Penis Terpanjang
Rekor penis terpanjang di dunia dipegang oleh Jonah Falcon dengan panjang 34 cm dimana panjang penis rata-rata pria di dunia adalah 12 cm.

Vagina Terdalam
Kalau Jonah Falcon punya penis sepanjang 34 cm, maka Anna Swan (1846-1888) mempunyai liang senggama sepanjang 37.5 cm. Sayangnya pemegang rekor Vagina terdalam se dunia ini sudah berpulang sedangkan Jonah Falcon masih hidup hingga sekarang.

Daisy Style Terpanjang dalam Sejarah
Dinamakan spintriae atau gabungan beberapa orang pasangan yang bercinta dengan membentuk lingkaran. Ritual ini sudah dikenal sejak lama dan populer pada era kekaisaran Roma. Konon kaisar Tiberius dari Roma sangat menyukai ritual ini dan sering melakukannya bersama dengan anggota keluarga kerajaan. Tidak kurang dari 30 pasangan ikut berpartisipasi dalam setiap ritual yang diadakan dan menjadi populer kemudian banyak dilakukan oleh masyarakat setempat termasuk kota pompeii yang legendaris.

Orgy Terbesar
Rekor Jumlah orgy (ML berjemaah) terbesar di pegang oleh Jepang dimana tercatat 250 pasangan serempak bercinta dalam satu ruangan besar dan dinyatakan sebagai rekor orgy terbanyak yang pernah ada.

Parade Bugil Terbesar
Bermula pada sebuah event lari marathon yang diadakan Universitas Michigan setiap akhir musim panas menjelang libur semester. Banyaknya peserta yang menggunakan pakaian minim musim panas dari tahun ke tahun berubah menjadi sebuah parade bugil yang rutin dilakukan. Pada 21 April 1998 tercatat sekitar 1500 mahasiswa dan pelajar ikut serta dalam parade ini. Kepolisian mencatat sekitar 500-800 orang berpakaian nyaris bugil dan selebihnya bugil total dalam parade tersebut yang kemudian tercatat sebagai rekor parade bugil terbesar di dunia.

Penis Terkuat
Tatiata Kozhevnikova mungkin wanita yang memiliki vagina terkuat yang mampu mengangkat beban 62 kg. Begitu pula dengan Mo Ka Wang pria Hong Kong yang berhasil mengangkat beban seberat 125 kg setinggi 10 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan penisnya. Ia mengaku berlatih tekhnik Tao kuno yang sudah berumur 2500 th guna meningkatkan vitalitasnya.

Bintang Film Porno Tertua
Beralih ke Jepang. Kali ini rekor bintang film porno tertua dipegang Shigeo Tokuda yang berumur 76 tahun. Walaupun sudah pensiun, Shigeo telah membukukan 250 judul film porno selama karirnya.

Bayaran Termahal
Seseorang yang tidak mau disebutkan namanya berani membayar $ 3.8 juta atau sekitar Rp. 41.8 M dalam lelang keperawanan yang diposting Natalie Dylan di internet. Beredar rumor yang menyatakan Natalie menolak tawaran tersebut.

Koleksi Porno Terbesar
Daniel Gluck sangat tergila-gila dengan sesuatu yang berhubungan dengan pornographi. Dari hobinya ini ia mengumpulkan kurang lebih 500 box besar yang berisi sejumlah mejalah, gambar, poster pono dan sejumlah barang yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Melihat banyaknya koleksi yang dikumpulkan, sejumlah temannya menganjurkan kepadanya untuk membangun sebuah galeri guna menampung koleksinya yang semakin lama semakin bertambah. Jadilah kemudian geleri tersebut dikenal dengan Museum Sex pertama dan terbesar yang pernah ada.

sumber : http://www.strov.co.cc/

Fisioterapi Pada Osteoartritis

Osteoartritis merupakan suatu patologi yang mengenai kartilago hialin dari sendi lutut, dimana terjadi pembentukan osteofit pada tulang rawan sendi dan jaringan subchondral yang menyebabkan penurunan elastisitas dari sendi. Saat mengalami degenerasi kartilago hialin mengalami kerapuhan, dimana perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan sendi (kartilago hialin) berkenaan dengan perubahan biokimia dibawah permukaan kartilago yang akan meningkatkan sintesa timidin dan glisin. Akibat dari ketidak seimbangan antara regenerasi dengan degenerasi tersebut maka akan terjadi pelunakan, perpecahan dan pengelupasan lapisan rawan sendi yang akan terlepas sebagai corpus libera yang dapat menimbulkan penguncian ketika sendi bergerak.Reparasi berupa sclerosis terjadi pada tulang subchondral. Tulang dibawah kartilago menjadi keras dan tebal serta terjadi perubahan bentuk dan kesesuian dari permukaan sendi. Jika kerusakan berlangsung terus berlanjut maka, bentuk sendi tidak beraturan dengan adanya penyempitan celah sendi, osteofit, ketidakstabilan dan deformitas.Dengan terbentuknya osteofit maka akan mengeritasi membran sinovial dimana terdapat banyak reseptor-reseptor nyeri dan kemudian akan menimbulkan hidrops. Dengan terjepitnya ujung-ujung saraf polimodal yang terdapat disekitar sendi karena terbentuknya osteofit serta adanya pembengkakan dan penebalan jaringan lunak disekitar sendi maka akan menimbulkan nyeri tekan dan nyeri gerak
Pada kapsul-ligamen sendi akan terjadi iritasi dan pemendekan, hal ini disebabkan karena imobilisasi dan kelenturan colagen yang berkurang, pelunakan lapisan rawan yang diikuti oleh pecahnya permukaan sendi, terjadinya pengerasan pada tulang dibawah lapisan rawan sehingga kelenturan berkurang. Kemudian terjadi kontraktur jaringan ikat maupun kapsul sendi sehingga pergerakan semakin lama semakin sempit.
Akibat dari pembatasan pola gerak tersebut, maka akan menimbulkan nyeri regang. Nyeri yang ditimbulkan akan menyebabkan spasme otot. Jika hal ini dibiarkan terus menerus elastisitas jaringan akan menurun sehingga dapat menyebabkan kontraktur sehingga lingkup gerak sendi akan lebih terbatas.:sorry:
Penggunaan modalitas ultrasound pada osteoartritis lutut adalah tepat karena efek yang dihasilkan. Gelombang ultrasound yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan efek micromassage yang akan membantu mengurangi zat iritan dan panas ringan yang dihasilkan akan menimbulkan efek sedatif. Selain itu efek micro wave diathermy dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan vasodilatasi metabolisme pada jaringan lunak sehingga mempercepat terjadinya penyembuhan jaringan dan nyeri berkurang.
Pemberian Translasi Oscilasi dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi lutut dengan efek regangan baik pada otot dan kapsul ligamen, bertujuan untuk melepaskan perlekatan akibat fibrosis yang menghasilkan abnormal cross links yaitu dengan pembuatan cidera baru pada jaringan dan terjadi proses inflamasi yang diharapkan dapat meleburkan ikatan-ikatan silang kolagen.Translasi Oscilasi pada pembatasan akhir ROM menyebabkan terjadinya regangan kapsul ligamen sisi yang berlawanan sehingga diharapkan dapat menambah ekstensibilitas, melepaskan abnormal cross links sehingga dapat mengurangi nyeri dan menambah ROM.

Stroke dan Penanganannya

Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy, hidrotherapy , exercise therapay (Bobath method, Proprioceptive Neuromuscular Facilitation, Neuro Developmental Treatment, Sensory Motor Integration, dll..) telah terbukti memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan mendampingi pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi yang diberikan. Kemampuan anggota keluarga memberikan penanganan akan berdampak sangat baik bagi pemulihan pasien.
Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan fisioterapis amat sangat terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif lebih banyak. Dampak lain adalah jika pemahaman anggota keluarga kurang tentang penanganan pasien stroke maka akan menghasilkan proses pembelajaran sensomotorik yang salah pula. Hal ini justru akan memperlambat proses perkembangan gerak. Perlu diketahui bahwa, pada dasarnya pasien stroke akan mengalami perkembangan motorik secara alamiah, hanya saja kecenderungan perkembangan tersebut lebih dominan kearah pola gerak abnormal (abnormal pattern), akibat adanya penurunan sistem neurologis. Mungkin sekilas terlihat ada peningkatan kemampuan, akan tetapi sesungguhnya peningkatan tersebut hanya gerakan kompensasi, misalnya pasien terlihat mampu mengangkat lengan, padahal gerakan tersebut adalah kompensasi dari adanya gerakan mengangkat bahu, atau terlihat mampu melangkah, padahal hanya mengayunkan tungkai melalui pinggul tanpa adanya aktifitas otot yang seharusnya melakukan gerakan tersebut.Pola gerak abnormal sesungguhnya adalah gerakan tidak efisien (lebih sulit dilakukan), atau dengan kata lain secara fisiologis (normal) seseorang akan memerlukan energi lebih besar dalam melakukan gerakan tersebut, apalagi bagi mereka yang mengalami gangguan neurologis seperti stroke.
Untuk itu dengan program “edukasi bagi keluarga pasien stroke” mengenai tata cara penanganan pasien stroke di rumah (home programe) akan sangat bermanfaat dalam mengembalikan kemampuan gerak dan fungsi pada pasien pasca stroke. Penanganan yang tepat sebagai wujud cinta kasih dalam keluarga.Beberapa hal yang perlu diketahui antara lain :
Secara umum kondisi pasien pasca stroke sering sekali mengalami masalah pada kestabilan emosional karena adanya perubahan kemampuan dalam melakukan aktivitas. Hal ini harus anda sadari sehingga tetap untuk melakukan pendekatan kooperatif. Penanganan dini yang tepat akan mengurangi tekanan psikologis tersebut.
Seorang pasien stroke selalu merasa putus asa karena pasien merasa kelumpuhan seakan-akan pasti tdk dapat dipulihkan lagi. Berikan keyakinan kalau potensi untuk sembuh selalu ada.
Motivasi pasien mungkin akan menjadi lebih meningkat jika pasien dapat merasakan adanya perubahan yang positif setiap diberikan tindakan, karena yang paling tahu tentang peningkatan kemampuan gerak adalah pasien sendiri. Untuk itu terapi yang diberikan haruslah tepat.
Pada pasien pasca stroke yang mengalami kelemahan biasanya hanya pada daerah lengan dan tungkai sementara untuk tubuh tidak mengalami kelemahan atau tidak selayu anggota geraknya, hal ini dikarenakan jalur saraf pada batang tubuh mendapatkan suplay pada dua hemispher di otak (ventromedial tract), sedangkan pada lengan dan tungkai hanya pada salah satu hemispher yang bersilangan (dorsolateral tract.). Umumnya pasien mampu duduk . Banyak yang mengkondisikan tubuhnya ikut lemah padahal harusnya pasien bisa melakukan aktivitas duduk, hal ini yang memperberat kondisi pasien karena otot-otot postural akan mengalami penurunan tonus yang akan berdampak terhadap semakin menurunnya kemampuan anggota gerak (lengan dan tungkai).Berikan kesadaran perlunya mengaktifkan otot-otot postur karena merupakan stabilisator utama dalam sistem gerak manusia.Sehingga pengaturan posisi yang benar sangat penting bagi pasien.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan (Jika kondisi umum stabil), antara lain :Hindari posisi tidur terlentang sebab posisi tidur terlentang akan membuat otot-otot postur tidak bekerja dan berdampak semakin cepatnya terjadi penurunan kekuatan otot. Cobalah denga posisi duduk atau minimal posisi tidur miring.Berikan posisi tidur miring dengan cara (kelemahan terdapat pada sisi kiri) : Jika posisi tidur miring kekanan maka berikan topangan pada lengan kiri dan tungkai kiri dengan menggunakan bantal. Usahakan posisi kepala sejajar dengan tulang belakang.Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri pasien dalam keadaan lurus dan geser tulang belikat agak kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal. Usahakan kepala sejajar dengan tulang belakang. Berikan perubahan posisi setiap 1 jam.

Lutut (Patela) dan Permasalahannya

Anatomi, Cidera, dan Latihan
Sendi lutut adalah salah satu sendi terbesar pada tubuh. Sendi ini dibentuk oleh dua tulang yaitu tulang femur (paha) dan tulang tibia (betis) dan dihubugkan oleh empat ligament yang sangat kuat. Ligament ini berfungsi untuk menstabilkan dan mengontrol gerakan pada sendi lutut. Diantara kedua tulang ini terdapat bantalan yang disebut meniscus. Semua bangunan pada sendi lutut ini beresiko mengalami kerusakan.
Lutut adalah bagian dari tubuh yang sering mengalami cidera disepanjang umur kita. Kerusakan ini sering terjadi pada saat olahraga dan aktivitas atletik (jalan, lari, lempar, lompat). Banyak cidera lutut ini diobati dengan pengobatan konservatif dengan istirahat, es (pendinginan), gerakan dan fisioterapi. Tetapi ada juga cidera lutut yang harus diobati dengan operasi. Prosedur operasi ini sangat kecil resikonya, sehingga bisa dilakukan oleh pasien manapun.
Anatomi sendi lutut
Sendi lutut didunia kesehatan disebut sebagai sendi tibiofemoral. Sendi ini merupakan sendi terbesar dalam tubuh. Sendi lutut diperkuat oleh empat ligament yang berfungsi menstabilkan. Setiap ligament mempunyai keterbatasan gerakan. Cidera pada ligament-ligamen ini dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman.

Tes Khusus Untuk Sendi Lutut
Fisioterapi dapat langsung mendiagnosa cidera pada sendi lutut ini dangan melihat bagaimana cidera terjadi dengan disertai pemeriksaan fisik. Ada beberapa jenis tes pemeriksaan sendi lutut. Setiap tes pemeriksaan khusus untuk cidera tertentu. Empat tes kusus untuk mendiagnosa kerusakan pada ligament adalah laci sorong anterior, laci sorong posterior, tes valgus dan tes varus. Jika terdapat laxity (kelemahan) pada ligament ini maka hasilnya positf berarti terdapat kerusaka pada ligament tertentu.

Cidera Umum Sendi Lutut

The Unhappy Triad
“Unhappy Triad” adalah sebutan yang ditujukan pada tiga struktur sendi lutut jika mengalami cidera. Tiga struktur itu adalah ligament kolateral medial, ligament krusiatum anterior dan meniscus medial. Cidera ini sering terjadi ketika adanya tekanan kelateral pada sendi lutut dan posisi kaki terkunci dengan tanah. Berdasarkan pada beberapa cidera ini kebanyakan perawataannya dengan menggunakan jasa fisioterapi untuk menyiapkan operasi.
Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah kasus paling umum yang terjadi pada jenis arthritis. Ini disebabkan oleh nyeri pada lutut yang terlalu lama. Osteoarthritis terjadi ketika sendi kartilago tertutup dengan tulang dan berangsur-angsur mengganti kartilago tersebut. Penyakit ini terjadi karena waktu dan penggunaaan sendi lutut yang berlebihan (overuse). Untuk alasan ini osteoarthritis sering disebut sebagai”wear and tear” arthritis.
ChondromalaciaChodromalacia digambarkan sebagai kekacauan yang terjadi pada kartilago yang letaknya dibelakang tulang patella atau tempurung lutut. Penyakit ini sering terjadi kerena nyeri lutut saat remaja. Gejala condromalacia adalah nyeri pada lutut tepatnya dibelakang tempurung lutut. Nyeri terjadi setelah duduk lama atau saat berjalan menuruni tangga.
Prepatellar Bursitis
Prepatellar bursitis terjadi ketika kantung bursa yang mengelilingi tempurung lutut menjadi peradangan dan bengkak. Hasilnya terjadi nyeri pada bagian depan lutut ketika melakukan aktivitas. Prepatellar bursitis umumnya ditemukan pada seseorang yang sering menggunakan lututnya ketika bekerja, misalkan tukang pipa ledeng dan tukang kebun .
Jumper’s Knee
Tendon patella adalah sebuah lanjutan dari tendon quadriceps yang lurus, bergabung dengan tempurung lutut dan tibia. Tendon ini membantu otot quadriceps meluruskan kaki (gerakan extensi sendi lutut). Ketegangan otot yang berulang-ulang, menyebabkan sedikit nyeri pada tendon dan terjadilah peradangan dan nyeri. Di dunia medis ini dikenal sebagai tendinitis patella atau jumper’s knee.
Patellofemoral Syndrome
Sindrom patellofemoralis aadalah kondisi medis yang terjadi ketika patella,yang sebaliknya diketahui sebagai tempurung lutut tidak bergerak semestinya pada femur. Hasilnya nyeri disekitar sendi lutut selama aktivitas.

LATIHAN PADA LUTUT

Latihan Setelah Arthroscopy sendi lutut
Setelah melakukan arthroscopy, sangatlah penting jika memulai latihan lutut anda secepatnya untuk mengembalikan kekuatan dan lingkup gerak sendi (ROM). Latihan awal dengan non-weight bearing(tanpa bebab), dan secara perlahan-lahan kekuatannya dan lingkup gerak sendi ditingkatkan.
Penguatan Otot quadriceps
Menggeser dinding adalah cara terbaik untuk menguatkan otot quadriceps anda. Otot quadriceps adalah otot utama lutut yang berfungsi untuk menggerakkan lurur sendi lutut/ekstensi dan menstabilkan persendian.

Monday 14 March 2011

Resusitasi Kardio Pulmoner

Adalah serangkaian metode dalam upaya untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi pada pasien yang mengalami henti jantung dan henti napas yang tidak diharapkan mati pada saat itu.

Indikasi
1. Henti napas yang disebabkan :

* STROKE
* Obstruksi jalan napas
* Epiglotitis
* Overdosis obat
* Syok listrik
* AMI

2. Henti Jantung

Tehnik
Pada orang dewasa :

a. Tahap Pra Survey Primer
Memastikan kesadaran pasien dengan cara memanggil atau menggoyang goyangkan tubuhnya, meminta tolong segera memberlakukan Sistem Darurat Medik. Setelah itu memperbaiki posisi tidur pasien dan penolong sebelah kanan pasien sejajar dengan dada pasien.

b. Tahap Survey Primer
Tahap ini memberlakukan RJP, memfokuskan pada bantuan napas dan bantuan sirkualasi serta defibrilasi. Untuk memudahkan mengingatnya digunakan abjad A, B, C, D, dimana :
A "Airway"
B "Breathing"
C "Circulastion"
D "Defibrilaion"


A "Airway"
Pemeriksaan jalan napas dilakukan dengan tujuan untuk memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan napas kerena benda asing. Jika didapat ada sumbatan segera bersihkan dengan menggunakan penghisap atau dengan menggunakan jari. Dengan tehnik cross finger.
Membuka jalan napas dengan tehnik head tild chinn lift atau dengan manuver dorongan mandibula.

B "Breathing"
Terdiri dari 2 (Dua) tahap :
Memastikan pasien tidak bernapas dengan cara melihat naik turunnya dada, mendengar bunyi napas dan merasakan hembusan napas, untuk itu saat melukan pemriksaan ini perawat harus mendekatkan kepala dan telinga diatas mulut dan hidung korban, serangkaian tindakan ini tidak boleh lebih dari dari 5 detik.

Memberikan napas buatan sebanyak 2 (Dua) kali dilakukan dengan melalui mulut atau hidung, sebaiknya menggunakan bagg resusitasi (Amubagg) yang sudah ada diruangan, karena menggunakan mulut tanpa penghubung saat ini sudah tidak diajukin. Napas bantuan diberikan sebanyak 2 (Dua) kali hembusan.

C "Circulation"
Terbagi dalam 2 (Dua) tahap, yaitu :
Memastikan tidak adanya denyut nadi pasien dengan cara meraba arteri karotis dengan 2 jari raba selama 5-10 detik.
Memberikan bantuan sirkulasi, setelah dipastikan tidak adanya denyut nadi pasien lakukan kompresi jantung luar dengan tehnik sbb :
Dengan menelusuri tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemu dengan sternum, dengan menggunakan jari tengah atau telunjuk (Xipoid).
Dari pertemuan tulang ini diukur keatas sebanyak 2-3 jari. Daerah ini merupakan daerah untuk meletakkan tangan penolong saat melakukan kompresi.
Letakkan kedua tangan pada posisi tadi tadi dengan cara menumpuk satu sama lain, hindari jari-jari menyentuh dinding dada pasien.
Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada dengan tenaga dari berat badan penolong sebanyak 15 kali dengan perkiraan kedalaman 3,8-5 cm.
Tekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhannya dan dada dibiarkan mengembang kembali pada posisi semula setiap kali melakukan kompresi dada. Selang waktu yang digunakan untuk kompresi dan melepaskan kompresi harus sama.
Tangan tidak boleh lepas dari permukaan dada dan atau merubah posisi tangan saat melepaskan kompresi.
Rasio bantuan sirkulasi dan pemberian napas adalah 15:2 dilakukan baik oleh 1 atau 2 orang penolong jika pasien tidak terintubasi denagn kecepatan kompresi 100 kali permenit selama 1 siklus, kemudian dinilai ulanguntuk menentukan perlu atau tidak dilakukan siklus berikutnya.

D "Defibrilation"
Dalam bahasa Indonesia diistilahkan defibrilasi atau terapi dengan menggunakan listrik. Hal ini dilakukan jika penyebab henti jantung adalah kelainan irama jantung yang disebut Fibrilasi Ventrikel. Dewasa ini sudah sikenal ada Automatic External Defibrillator. Yang dapat mendeteksi apakah pasien harus defibrilasi atau tidak.

c. Tahap Survey Sekunder

Tahap ini berfokus pada Pengkajian dan penanganan penyebab, berkaitan dengan algoritme-algoritme yang ada dalam ACLS, tahapan dan tindakan yang dilakukan adalah :
A "Airway"
Pasang alat untuk membebaskan jalan napas segera___________intubasi.

B "Breathing"
Pastikan alat jalan napas terpasang dengan baik, fiksasi agar tidak lepas. Berikan ventilasi dengan adekuat dengan menggunakan resusitator bag atau hubungan dengan ventilator.

C "Circulation"
Pasang Infus
Kaji irama jantung, pasang monitor
Beriakan obat sesuai dengan kondisi yang ada

D "Differensial Diagnosa"
Mencari penyebab dan obati sesuai dengan penyebab

DOWNLOAD: untuk download file lebih lengkap lengkap kelainan panas berupa .doc klik disini

Leukosit

1. KARAKTERISTIK
a. Jumlah
i. Jumlah normal sel darah putih adalah 7000 sampai 9000 permilimeter persegi
ii. Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit
b. Fungsi
i. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, termasuk bakteri dan virus
ii. Sebagian besar aktifitas leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah
c. Diapedesis. Leukosit memiliki sifat diapedesis, yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori membran kapiler dan masuk ke dalam jaringan
d. Gerakan amuboid. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amubiod. Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuh dalam satu menit
e. Kemampuan kemoktasis. Pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit bergerak mendekati atau menjauhi sumber zat
f. Fagositosis. Semua leukosit adalah fagositik,tetapi kemampuan ini lebih berkembang pada neutrofil dan monosit
g. Rentang kehidupan. Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan.Sel ini tetep dalam jaringan selama beberap hari,beberapa minggu, atau beberapa bulan, bergantung jenis leukositnya.
2. KLASIFIKASI LEUKOSIT. Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah,yang dibedakan berdasarkan ukuran,bentuk nukleus dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula sitoplasma disebut granulosit,sel tanpa granula disebut agranulosit.
a. Granulosit. Terbagi menjadi neutrofil,eusonofil dan basofil, berdasarkan pewanaan saat dilakukan pengecatan dengan zat warna Wright
i. Neutrofil. Mencapai 60% dari jumlah sel darah putih
1. Struktur, memiliki granula kecil-kecil warna merah muda dalam sitoplasma. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubung dengan benang kromatin tipis. Diameternya mencapai 9 mili mikro sampai 12 milimikro
2. Fungsi. Neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai dijaringan terinfeksi untuk menyerang dan menghancurkan bakteri,virus,atau agen penyebab cedera lainnya.
ii. Eosinofil. Mencapai 1 sampai 3% jumlah sel darah putih.
1. Struktur. Eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar,dengan pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua dan diameter 12 milimikro sampai 15 milimikro

2. Fungsi.
a. Esonofil fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit,tetapi akan berkurang selama stres berkepanjangan
b. Sel ini berfungsi dalam detoksikasi histamin yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera sat inflamasi berlangsung.
c. Esonofil mengandung peroksidase dan fosfatase,yaitu enzim yang mampu menguraikan protein. Enzim ini mungkin terlibat dalam detoksikasi bakteri dan pemindahan komplek antien-antibodi,tetapi fungsi pastinya belum diketahui
iii. Basofil. Mencapai kurang dari 1 % jumlah leukosit.
1. Struktur. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sanpai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk S. Diameternya sekitar 12 milimikro sampai 15 milimikro
2. Fungsinya. Basofil menyerupai sel mast. Sel ini mengandung histamin,mungkin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera, dan juga antikoagulan heparinn mungkin untuk membantu mencegah penggumpalan darah intravaskular. Funsi sebenarnya belim diketahui
iv. Agranolusit. Adalah leukosit tanpa granula sitoplasma yaitu limfosit dan monosit
1. Limfosit. Mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah. Sebagian besar limfosit dalam tubuh ditemukan dijaringan limfatik.Rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun
a. Struktur. Limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapiasan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi 5 sampai 8 milimikro ukuran terbesar 15 milimikro.
b. Asal dan fungsinya. Limfosit berasal dari sel-sel batang sumsum tulang merah. Tetapi melanjutkan difrensiasinya dan proliferasinya dalam organ lain. Sel ini berfungsi dalam reaksi immunologis
2. Monosit. Mencapai 3 sampai 8% jumlah total leukosit
a. Struktur. Monosit adalah sel terbesar,diameternya rata-rata berukuran 12 sampai 18 milimikro. Nukleusnya besar berbentuk seperti telur atau seperti ginjal,yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru kepucatan
b. Fungsi. Monosit sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliaran darah, maka sel ini menjadi histiosit jaringan.
3. KLINIS
a. Leukemia. Adalah sejenis sel kankar yang ditandai dengan proliferasi sel darah putih yang tidak terkendali. Jenis leukemia ditentukan berdasarkan jenis sel yang dominan
b. Mononukleosis infeksius disebabkan oleh virus Epstain-Barr yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah limfosit dan ketidak seimbangan jumlah sel yang abnormal dan tidak matang.
c. AIDS disebabkan oleh virus HIV. Merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang rangkian limfosit tertentu yang disebut sel T

Sel dan Fungsinya

Lebih dari 100 triliun sel yang terdapat dalam tubuh manusaia merupakan struktur hidup yang dapat mempertahankan hidupnya untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan sebagian besar keadaan,bahkan dapat berkembang biak sendiri,menyediakan air disekitarnya dengan bahan yang sesuai.

SUSUNAN SEL

Sel mempunyai dua bagian utama yakni nukleus dan sitoplasma. Nukleus dipisah dari sitoplasma oleh membran nukleus.Sitoplasma di pisahkan dari cairan sekelilingnya oleh membran sel.
Substansi –substansi yang turut membentuk sel secar keseluruhan disebut dengan protoplasma.Protoplasma ini terutama terdiri atas lima bahan dasar yaitu: Air,elektrolit,protein,lipid dan karbohidrat.
AIR merupakan medium pokok atau utama bagi sel,yang terdapat pada sebagian besar selain sel-sel lemak.
ELEKTROLIT yang paling penting didalam sel adalah kalium,mangnesium,fosfat, sulfat, bikarbonat dan sedikit natrium, klorida dan kalsium. Konsentrasi tertentu elektrolit di dalam intraseluler menentukan dan mengatur aktifitas berbagai reaksi yang dikatalis secara enzematik,yang diperlukan untuk metabolisme sel.
PROTEIN yang dalam keadaan normal jumlahnya kira-kira 10 sampai 20% dari masa sel .Protein dalam sel berupa enzim dan protein struktural LIPID yang paling penting dalam sel adalah fosfolipd dan kolestrol. Lipid ini dalam sel untuk membentuk membran sel karena lipid ini tidak larut dalam air. Selain lipid tersebut pada sel lemak banyak mengandung trigliserida yang juga disebut sebagai lemak netral. Lemak netral ini dalam sel lemak berfungsi sebagai energi cadangan dalam tubuh dan dapat dipergunakan bila diperlukan oleh tubuh.
KARBOHIDART berperan utama dalam nutrisi sel,karbohidrat sedikit sekali berperan dalam fungsi struktural sel.

STRUKTUR SEL

Sel tidak hanya beriisi cairan,enzim,dan bahan-bahan kimia,sel juga mengandung struktur-struktur fisik yang sangat terorganisir yang disebut sebagai organel. Beberapa organel dan stuktur sel yang utama, yaitu membran sel,membran nukleus,ritikulum endoplama, aparatus golgi,mitikondria,lisosom.

Membran
Pada dasarnya semua organel sel dibungkus oleh membran yang terutama terdiri atas lipid dan protein.Lipid pada membran membentuk sawar yang dapat mencegah pergerakan bebas air dan bahan yang larut dalam air dari satu ruang sel ke ruang sel yang lain,sedangkan protein membentuk suatu jalur khusus untuk lintasan bahan-bahan khusus melalui membran.

Membran sel

Membran sel yang menyelubungi sel merupaka stuktur elastis tipis,tebalnya 7.5 sampai 10 nanometer.Membran sel terdiri dari lipid,protein dan sedikit karbohidrat. Membran berfungsi sebagai yaitu: memberikan bentuk pada sel,melekatkan sel dengan sel yang lain, sebagai pintu gerbang dari dan ke sel (sawar ),sebagai penerima pengaturan dari sekitar tubuh dan mengatarkan tanda ini kedalam sel (reseptor) dan ikut sebagai reaksi kekebalan.

SITOPLASMA

Sitoplasma dipenuhi oleh partikel-partikel dan organel-organel berukuran besar dan kecil yang berkisar dari beberapa nanaometer sampai makrometer.lima macam organel yang sangat penting yaitu ritikulum endoplasma,aparatus golgi,mitikondria dan preokosom.

Ritikulum endoplasma
Granula endoplasmik ritikulum (ribosom) melekat pada permukaan luar sebagian besar ritikulum endoplasik,yang berfungsi mensintesis protein dalam sel.
Angranula ritikulum endoplasmik berfunsi dalam sintesis subtansi lipid dan berbagai proses enzimatik dalam sel.


Ribosom
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma ( ribosom bebas) atau melekat pada membran retikulum endoplasmik. Ribosom mensintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri.

Aparatus golgi
Fungsi utama aparatus golgi adalah memproses bahan-bahan yang telah dibentuk di dalam retikulum endoplasma,aparatus golgi juga memiliki kemampuan mensintesis karbohidrat yang tidak dapat dibentuk dalam ritikulum endoplasma.

Mitokondria
Memiliki fungsi untuk memproduksi energi ( ATP). Funsi ATP ini yaitu: sebagai trenspor membran,sintesis senyswa kimia dalam sel dan sebagai kerja mekanis.

Lisosom
Lisosom disebut sebagai organ pencernaan sel,khususnya mencerna struktur sel yang rusak dan bahan-bahan yang tidak di inginkan oleh tubuh misalnya bakteri.

Peroksisom
Dalam fisik merip sama dengan lisosom,memiliki fungsi yang beda. Peroksisom sebagai detoksikasi racun,misalnya alkohol.


NUKLEUS

Nukleus merupakan pusat pengaturan sel mengandung sejumlah beser DNA,yang sering disebut dengan gen.Gen menentukan karakteristik protein sel,termasuk enzim-enzim yang mengatur aktivitas sitoplasma. Nukleus memiliki membran yang disebut dengan membran nukleus atau selubung inti.Membran ini mempunyai pori-pori cukup besar hampir berdiameter 100 nanometer.sehingga memungkinkan sejumlah molekul dengan berat 44000 dapat melewatinya. Nukleus sebagian besar sel memiliki satu atau lebih anak inti yang disebut nukleoli.Nukleolus tidak seperti organel lainnya,nukleolus tidak mempunyai membran pembatas,nukleoli hanya merupakan suatu struktur yang mengandung sejumlah besar RNA dan protein dari jenis yang ditemukan di dalam ribosom

Pengaturan Gen
Setiap gen,merupakan sebuah asam nukleat yang disebut dengan asam deoksiribonukleat (DNA),yang secara otomatis mengatur pembentukan asan nukleat lain yaiti asam ribinukleat (RNA),yang menyebar di seluruh sel dan mengatur pembentukan sebuah protein spesifik yaitu protein strutural yang berkaitan dengan pembentukan berbagai struktur organel intraseluler dan enzim yang berkaitan dengan metabolisme sel.

FUNGSI SEL
Sebagai barier yang selektif
Untuk melakukan aktivitas metabolik
Sel berisi meteri hereditas

Limfosit

Limfosit terletak secara tersebar dalam nodus limfe, namun dapat juaga dijumpai dalam jaringan limfoid ( limpa, tonsil,apendik,bercak payer pada usus halus,sumsum tulang dan timus). Limfisit dalam tubuh berperan dalam sistem imun,melalui pembentukan antibody ( imunitas hormonal) dan limfosit teraktivasi ( imunitas sel T ) melalui jaringan lmifoid.
Pada jaringan limpoid terdapat dua kelompok sel besar, satu kelompok yaitu limfosit T yang bertanggung jawab dalam pembentukan limfosit teraktivasi dan kelompok lain yaitu limfosit B bertangung jawab dalam pembentukan antibodi yang memberikan imunitas hormonal. Walau sel limfosit tubuh berhasal dari sel batang primitif dalam sumsum tulang yang membentuk limfosit diembrio, sel tersebut tidak mampu membentuk limfosit T dan antibodi. Sebelum dapat melakukan hal itu, mereka harus berdifrensiasi lebih lanjut atau diolah lebih dulu
.

Kelejar timus melakukan pengolahan terhadap limfosit T
Limfosit T setelah pembentukanya di sumsum tulang, mula-mula bermigrasi ke kelenjar timus. Di sini limfosit T membelah secara cepat dan dalam waktu yang bersamaan membentuk keanekaragaman yang ekstrim untuk bereaksi melawan berbagai antigen yang spesifik. Artinya tiap satu limfosit membentuk reaktivitas yang spesifik untuk melawan antigen. Kemudian limfosit berikutnya membentuk spesifitas melawan antigen yang lain. Hal ini terus berlangsung sampai terdapat bermacam-macam limfosit timus dengan reaktivitas spesifik untuk melawan jutaan antigen yang berbeda-beda. Berbagai tipe limfosit T yang diproses ini sekarang meninggalakan timus dan menyebar keseluruh tubuh untuk memenuhi jaringa limfoid disetiap tempat. Proses ini berlangsung beberapa waktu sebelum bayi lahir dan selama beberapa bulan setelah bayi lahir

Hati dan sumsum tulang melakukan pengolahan terhadap limfosit B
Rincian pengolahan limfosit B sedikit diketahui dari pada yang diketahui mengenai limfosit T. Pada manusia,limfosit B diketahui diolah lebih dahulu dihati selama pertengahan kehidupan janin dan disumsum tulang selama masa akhir janin dan setelah lahir. Nama limfosit B karena mula-mula pengolahannya ditemukan pada bursa fabrikus dari burung,sehingga dinamakan limfosit B.

Setelah diolah terlebih dulu,limfosit B seperti juga limfosit T, bermigrasi ke jaringan limfoid diseluruh tubuh dimana mereka menempati daerah yang sedikit lebih kecil dari pada limfosit T

Bila antigen spesifik datang berkontak dengan limfosit T dan B di dalam jaringan limfoid, maka limfosit T menjadi teraktivasi membentuk sel T teraktivasi dan limfosit B membentuk antibodi. Sel T teraktivasi dan antibodi ini kemudian bereaksi dengan sangat spesifik terhadap antigen tertentu yang telah mulai perkembangannya.

Pembentukan Antibodi
Sebelum terpajan dengan antigen yang spesifik,kelompok limfosit B tetap dalam keadaan dormant ( tidur ) didalam jaringan limfoid. Bila ada antigen asing yang masuk,makrofag dalam jaringan limfoid akan memfagositosis antigen dan kemudian membawanya ke limfosit B didekatnya. Disamping itu antigen dapat juga dibawanya ke limfosit T pada saat yang bersamaan. Limfosit B yang spesifik terhadap antigen segera membesar tampak seperti gambar limfoblas, limfoblas kemudian berdiferensiasi lebih lanjut untuk membentuk plasmablas ( prekursor dari sel plasma ). Sel plasma yang matur kemudian menghasilkan antibodi. Antibodi yang disekresi ini kemudian masuk kedalam cairan linfe dan diangkut ke darah sirkulasi. Proses ini berlanjut terus selama beberapa hari atau beberapa minggu sampai sel plasma kelelahan dan mati.
Beberapa limfoblas yang terbentuk oleh pengaktifan kelompok limfosit B,tidak berlanjut membentuk sel plasma, melainkan membentuk sel limfosit baru. Sel limfosit baru ini ditambahkan ke limfosit asal. Limfosit B baru ini juga bersirkulasi keseluruh tubuh untuk mendiami jaringan limfoid ( tetap dalam keadaan dormant ). Limfosit ini disebut sel memori. Pajanan berikutnya oleh antigen yang sama akan menimbulkan respon antibodi yang jauh lebih cepat dan jauh lebih kuat.

Sifat Antibodi
Antibodi merupakan gamma globulin yang disebut imunoglobulin ( Ig ). Imunoglobulin merupakan sekitar 20% dari seluruh protein plasma. Yang digolongkan menjadi IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE . Antibodi bersifat apesifik untuk antigen tertentu.

Mekanisme kerja antibodi
Reaksi antigen-antibodi membentuk ikatan komplek,ikatan ini memungkinkan inaktivasi antigen melalui proses fiksasi,netralisasi,aglutinasi,atau presipitasi.
1. Fiksasi komplemen, terjadi jika bagian molekul antibodi mengikat komplemen. Ikatan komplemen diaktivasi melalui jalur klasik yang memicu efek cascade untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat organisme atau toksin penyusup.Efek yang paling penting meliputi:
a. Opsonisasi. Salah satu produk komplemen ( C3b ) dengan kuat mengaktifkan fagositosis netrofil dan makrofag,menyebabkan sel ini menelan bakteri yang telah dilekati komplek antigen-antibodi.
b. Lisis. Kombinasi dari faktor-faktor komplemen multipel mengakibatkan rupturnya membran plasma bakteri atau penyusup lain dan menyebabkan isi seluler keluar.
c. Inflamasi. Produk komplemen berkontribusi dalam inflamasi akut melalui aktivasi sel mast,basofil, dan trombosit darah.
2. Netralisasi terjadi saat antibodi menutup sisi tosik antigen dan menjadikannya tidak bebahaya.
3. Aglutinasi. ( penggumpalan ) terjadi bila antigen adalah materi partikulat, seperti bakteri atau sel-sel darah merah.
4. Presipitasi, merubah antigen yang larut ( misal racun tetanus ) menjadi tak laru dan membentuk presifitan ( endapan )

Sifat Sel T
Pada waktu terpapar dengan antigen yang sesuai, makrofag dalam jaringan limfoid akan memfagositosis antigen dan membawa ke kelompok sel limfosit T. Sel limfosit T akan membelah ( berfroliferasi ) dan melepaskan banyak sel T teraktivasi, kemudian dilepaskan kedalam cairan linfe dan selanjutnya sel sel T ini akan dilewatakan ke dalam sirkulasi dan disebarkan keseluruh tubuh melewati dinding kapiler masuk kedalam ruang jaringan,sekali lagi kembali masuk kedalam cairan linfe dan darah. Proses ini terus berlangsung bolak balik sepanjang bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sel memori limfosit T juga dibentuk sama seperti sel memori limfosit B.
Molekul-molekul antigen berikat dengan molekul reseptor pada permukaan sel T dengan cara yang sama seperti mereka berikatan dengan antibodi. Pada satu sel T tunggal terdapat sebanyak 100.000 tempat-tempat reseptor.
Telah ditemukan beberapa tipe sel T. Sel ini digolongkan dalam tiga kelompok utama:
1. Sel T pembantu. Merupakan sel T yang paling banyak, sel ini membantu dan mengatur fungsi sistem imun. Sel-sel ini melakukan hal tersebut dengan membentuk sel rangkian mediator protein yang disebut limfokin yang bekerja lain dari sistem imun pada sel sumsum tulang. Bila tidak terdapat sel limfokin maka sistem imun akan menjadi lumpuh. Pada kenyataan sel T pembantu ini dihancurkan oleh HIV yang menyebakan tubuh tidak terlindungi oleh infeksi, oleh karena itu menimbulkan yang sekarang dikenal dengan AIDS. Limfokin memiliki perangsan yang sangat kuat dalam menyebabkan proliferasi sel T sitotosik, sel T supresor dan sel plasma dalam pembentukan antibodi. Limfokin juga mempengaruhi makrofag untuk menimbulkan fagositosis.
2. Sel T sitotosik ( sel T pembiunuh ) mengenali dan menghancurkan sel yang memperlihatkan antigen asing pada permukaannya, seperti sel kangker, sel jaringan tranplatasi, dan virus serta beberapa jenis bakteri yang bereproduksi dalam sel hospes. Sel T sitotosik meninggalkan jaringan limfoid dan bermigrasi menuju lokasi sel targetnya,disini sel ini mengikat sel target dan menghancurkannya.
3. Sel T supresor dibandingkan dengan sel-sel yang lain,perihal sel T supresor ini masih sedikit yang diketahui,namun sel ini mempunyai kemampuan untuk menekan fungsi sel T sitotosik dan sel T pembantu,menjaga agar tidak terjadi reaksi imun yang berlebihan yang mungkin saja dapat merusak tubuh itu sendiri.

Efek merusak dari respon imun
1. Hipersensitivitas atau alergi adalah respon imun yang terjadi pada beberapa orang tertentu terhadap zat yang walaupun asing,tidak membahayakan tubuh. Individu yang sistem imunnya berlebihan atau tidak tepat dalam memproduksi perubahan patologis disebut hipersensitif
a. Antigen yang mendorong terjadinya respon hipersensitif disebut alergen. Pemaparan terhadap alergen akan mengebalkan atau mensensitifkan individu sehingga pemaparan berikutnya menimbulkan reaksi alergik
b. Hipersensitif langsung adalah reaksi alergi yang terjadi dalam satuan waktu menit atau jam setelah pemaparan ulang terhadap antigen
i. Anafilaksis terjadi dalam beberapa menit setelah pemaparan ulang pada orang yang sensitif dan akibat pengikatan IgE hospes dengan sel mast dan basofil. Alergen berikatan dengan sel IgE yang memicu pelepasan zat vasoaktif ( mediator anafilaksis ) seperti histamain,serotonin, dan leukotrin. Mediator ini secara bersama-sama menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler,kontraksi otot polos, dan sekresi mukus. Karena sel mast dan basofil terletak diberbagai area dalam tubuh maka reaksi anafilaksis dapat juga melibatkan reaksi lokal seperti urtikaria,eksim,mata merah,kongesti nasal,gatal,kesulitan bernafas.distres saluran gastrointestinal atau kram yang berlebihan. Anafilaksis akut ( syok anafilaksis ) adalah reaksi yang berlebihan yang mengancam kelangsungan hidup yang berkaitan dengan ketidak mampuan bernafas akibat kontraksi bronkiolus dan kegagalan kardiovaskular.
ii. Reaksi II ( sitotoksis ) biasanya diperantarai oleh komplemen. Reaksi ini melibatkan penggabumgan antibodi ( IgG atau IgM ) dengan antigen sel darah atau sel jaringan. Contoh reaksi transfusi atau ketidak cocokan Rh.
iii. Reaksi III ( komplek imun ) diperantarai olek komplek antigen-antibodi yang mengakumulasi dan mengaktifkan komplemen,trombosit, dan sel fagosit pada area jaringan yang rusak. Contoh artritis rematoid, systemic lupus eritematus dan serum sickness.
c. Reaksi IV terjadi setelah 24 jam atau lebih dan diperantarai oleh sel T dan makrofag,bukan sel B dan antibodi. Contoh reaksi tuberkulin,faringa transplatasi dan alergi yang berhubungan dengan dermatitis.
2. Penyakit autoimun, terjadi akibat kegagaln toleransi diri imunologis yang menyebabkan respon imun melawan tubuh sendiri. Contonya artritis rematoid, demam reumatik,glomerulonefritis,miastenia gravis dan LES

sumber : http://ekajayaartikel.blogspot.com

Sprain

A. PENGERTIAN.
Adalah kekoyakan pada otot, ligament atau tendon yang dapat bersifat sedang atau parah.

B. PATOFISIOLOGI.
Adalah kekoyakan ( avulsion ) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan oleh daya yang tidak semestinya, pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga atau aktivitas kerja.
Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki. Pada trauma olah raga (sepak bola) sering terjadi robekan ligament pada sendi lutut. Sendi-sendi lain juga dapat terkilir jika diterapkan daya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya tanpa diselingi peredaan.

C. TANDA DAN GEJALA.
o Sama dengan strain (kram) tetapi lebih parah.
o Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.
o Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
o Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan.



D. RENCANA PERAWATAN.
1. Pembedahan.
Mungkin diperlukan agar sendi dapat berfungsi sepenuhnya; pengurangan-pengurangan perbaikan terbuka terhadap jaringan yang terkoyak.
2. Kemotherapi.
Dengan analgetik Aspirin (100-300 mg setiap 4 jam) untuk meredakan nyeri dan peradangan. Kadang diperlukan Narkotik (codeine 30-60 mg peroral setiap 4 jam) untuk nyeri hebat.
3. Elektromekanis.
 Penerapan dingin  dengan kantong es 24 0C
 Pembalutan / wrapping eksternal.
Dengan pembalutan, cast atau pengendongan (sung).
 Posisi ditinggikan.
Jika yang sakit adalah bagian ekstremitas.
 Latihan ROM.
Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan. Latihan pelan-pelan dimulai setelah 7-10 hari tergantung jaringan yang sakit.
 Penyangga beban.
Menghentikan penyangga beban dengan penggunaan kruk selama 7 hari atau lebih tergantung jaringan yang sakit.

STUDI DIAGNOSTIK.
a. Riwayat :
o Tekanan
o Tarikan tanpa peredaan
o Daya yang tidak semestinya
b. Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda pada kulit, sistem sirkulasi dan muskuloskeletal .

Strain

. Pengertian
• Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlebihan,peregangan berlebihan,atau stress yang berlebihan.
• Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplit dengan perdarahan ke dalam jaringan.(Smeltzer Suzame, KMB Brunner dan Suddarth)
• Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulotendinous (otot atau tendon).
Strain akut pada struktur muskulotendious terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. Tipe cedera ini sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada hamstringnya.
Beberapa kali cedera terjadi secara mendadak ketika pelari dalam melangkahi penuh.

B. Etiologi
Pada strain akut :
• Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak
Pada strain kronis :
• Terjadi secara berkala oleh karena penggunaaan yang berlebihan/tekanan berulang-ulang,menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon).

C. Patofiologi
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

PATOFLOW

D. Klasifikasi Strain
 Derajat I/Mild Strain (Ringan)
Yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang berlebihan pada penguluran unit muskulotendinous yang ringan berupa stretching/kerobekan ringan pada otot/ligament.
• Gejala yang timbul :
 Nyeri lokal
 Meningkat apabila bergerak/bila ada beban pada otot
• Tanda-tandanya :
 Adanya spasme otot ringan
 Bengkak
 Gangguan kekuatan otot
 Fungsi yang sangat ringan
• Komplikasi
 Strain dapat berulang
 Tendonitis
 Perioritis
• Perubahan patologi
 Adanya inflasi ringan dan mengganggu jaringan otot dan tendon namun tanda perdarahan yang besar.
• Terapi
 Biasanya sembuh dengan cepat dan pemberian istirahat,kompresi dan elevasi,terapi latihan yang dapat membantu mengembalikan kekuatan otot.

 Derajat II/Medorate Strain (Ringan)
Yaitu adanya cidera pada unit muskulotendinous akibat kontraksi/pengukur yang berlebihan.
• Gejala yang timbul
 Nyeri local
 Meningkat apabila bergerak/apabila ada tekanan otot
 Spasme otot sedang
 Bengkak
 Tenderness
 Gangguan kekuatan otot dan fungsi sedang
• Komplikasi sama seperti pada derajat I :
 Strain dapat berulang
 Tendonitis
 Perioritis
• Terapi :
 Impobilisasi pada daerah cidera
 Istirahat
 Kompresi
 Elevasi
• Perubahan patologi :
 Adanya robekan serabut otot

 Derajat III/Strain Severe (Berat)
Yaitu adanya tekanan/penguluran mendadak yang cukup berat. Berupa robekan penuh pada otot dan ligament yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.
• Gejala :
 Nyeri yang berat
 Adanya stabilitas
 Spasme
 Kuat
 Bengkak
 Tenderness
 Gangguan fungsi otot
• Komplikasi ;
 Distabilitas yang sama
• Perubahan patologi :
 Adanya robekan/tendon dengan terpisahnya otot dengan tendon.
• Terapi :
 Imobilisasi dengan kemungkinan pembedahan untuk mengembalikan fungsinya.

E. Manifestasi klinis
• Nyeri mendadak
• Edema
• Spasme otot
• Haematoma

F. Komplikasi
• Strain yang berulang
• Tendonitis

G. Penatalaksanaan
• Istirahat
Akan mencegah cidera tambah dan mempercepat penyembuhan
• Meninggikan bagian yang sakit,tujuannya peninggian akan mengontrol pembengkakan.
• Pemberian kompres dingin
Kompres dingin basah atau kering diberikan secara intermioten 20-48 jam pertama yang akan mengurangi perdarahan edema dan ketidaknyamanan.

H. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
• Kajian nyeri
 Apa yang dilakukan pasien sebelum dirasakan nyeri?
 Apakah nyeri terlokalisasi?
 Bagaimana pasien menjelaskan nyeri?
 Apakah nyeri menjalar?
• Inpeksi umumnya untuk mengetahui perkembangan edema,memantau luka dikulit.
• Palpasi sendi untuk mengetahui sensitifitas dan perkembangan jaringan lunak yang banyak teraba keras
• Observasi tingkat keterbatasan mobilitas sendi yang terserang

b. Diagnosa Keperawatan
I. Diagnosa I
Nyeri b/d spasme otot

• Intervensi
 Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring/istirahat
 Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena
 Dorong pasien mendiskusikan masalah sehubungan dengan cidera
 Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif
 Berikan alternative tindakan menyamankan seperti pijatan
 Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa/tiba-tiba/mendadak

II. Diagnosa II
Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri
• Intervensi
 Anjurkan untuk istirahat selama masih mengalami nyeri
 Anjurkan untuk membatasi aktivitas yang berlebihan,seperti mengangkat beban yang berat
 Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

III. Diagnosa III
Kerusakan intregitas jaringan b/d adanya cedera
• Intervensi
 Awasi adanya edema dan perdarahan pada area yang luka
 Berikan perawatan luka
 Perhatikan peningkatan atau berlanjutnya nyeri

DAFTAR PUSTAKA
 Smelzer,Suzanne.C,2001.buku ajar keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth.Ed 8.Jakarta;EGC
 Doenges,Marlyn.E.1999.rencana asuhan keperawatan.Ed 3.Jakarta;EGC