Sunday 24 January 2016

Pola Pertahanan Dalam Permainan Bolavoli

Taktik pertahanan adalah pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan lawan, dengan harapan adanya kesalahan dari regu penyerang. Taktik bertahan harus mempunyai prinsip bahwa dengan bertahan regunya akan dapat menyerang kembali regu lawan. Pertahanan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pertahanan di atas net (blocking), pertahanan daerah tengah, dan pertahanan daerah lapangan belakang. Dalam suatu pertandingan, suatu regu mungkin menggunakan beberapa sistem permainan, beberapa pola, dan beberapa tipe pertahanan. Hal ini dilakukan karena bola yang datang dari lawan selalu berubah-ubah. Sistem-sistem pertahanan antara lain sebagai berikut.
1. Pola bendungan berteman Semua pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang baik, jika mampu bertahan dan mengimbangi smash-smash pihak lawan. Pertahanan mencakup 2 aspek, yaitu menerima smash lawan dan melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang paling penting adalah harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi berdiri.
2. Taktik-taktik Bendungan (block) Block dan sistem pertahanan harus mampu bekerja sama dengaj baik jika ingin mengalahkan penyerangan yang mematikan dari pihak lawan. Block yang sering digunakan dalam permainan bolavoli adalah sebagai berikut.
A. Bendungan satu pemain Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat, dan kuat, sehingga pihak bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman melakukan block.
B. Bendungan dua pemain Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih mempunyai kesempatan untuk membantu melakukan block.
C. Bendungan tiga pemain Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan penyerangan smash-smash yang tajam, keras, dan menukik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang banyak penyerangan dapat digagalkan.
Source: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan.