Wednesday 9 February 2011

Menjaga Kram Jantung Saat Olahraga keras

Olahraga seperti sepakbola, futsal, badminton, tenis, lari atletik termasuk contoh olahraga keras karena mempunyai gerakan-gerakan eksplosif yang bisa cepat menaikkan denyut nadi. Agar tidak menimbulkan bahaya pada tubuh sesuaikan olahraga tersebut dengan dosis dan umur Anda. Olahraga bisa menimbulkan masalah jika dilakukan tidak sesuai dosis, jenis olahraga dan umur. Ketika orang masih berusia 20-25 tahun atau sampai maksimal 30 tahun, tubuh masih bisa melakukan kompensasi terhadap kegiatan olahraga yang berat. Tapi ketika usia seseorang sudah di atas 30 tahun maka orang perlu mengetahui dosis dan jenis olahraga yang aman sesuai usianya.

Detak jantung, tekanan darah sistolik (atas), dan cardiac output (jumlah darah yang dipompa per denyut jantung) semua mengalami peningkatan. Aliran darah ke jantung, otot, dan kulit juga meningkat. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih aktif memproduksi CO2 (karbondioksida/oksida asam) dan H+ (ion proton) pada otot. Akhirnya orang akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk memasok oksigen lebih banyak karena metabolisme yang meningkat ini. Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh merasa capek saat olahraga. Kadar oksigen juga menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam darah.

Ada ancaman kematian jika Ph tubuh saat olahraga akibat kecapekan mencapai Ph 6,3. Inilah yang menyebabkan terjadi kram otot dan kram jantung yang membuat banyak orang terkena serangan jantung setelah berolahraga.
Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan DNM = 220- Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM. orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia berolahraga adalah 220-40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60 persen untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126. Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut nadinya sudah melampaui 126.

sumber: http://setengahbaya.info