Tuesday 26 April 2011

Arti Kode dan Perawatan Bearing/ Laher

Coba pelototi angka-angka yang ada di bearing. Ada yang dicetak dipunggung atau di lingkar luat. Yang jelas, bukan kode buntut, tetapi punya makna aka punya arti. Bahkan ditentukan berdasarkan standar ISO(International Standard Organisation).

Misal di laher SKF tertera kode 6301 RSI/C3 MT47. “secara Internasional, angka 6 menyatakan laher itu pake tipe ball bearing(laher model bola). Lalu angka 3 menerangkan seri dimensinya. Angka ini menunjukan 3 hal : diameter, tebal dan tinggi.



Untuk kode contoh diatas, berarti, laher itu berdiameter luar 37mm dan tebal punggung 12mm.

Kemudian angka 01, menunjukan ukuran lingkar dalam laher 12mm. Jika ada laher lain angka ini 00,artinya diameter lingkar dalamnya 10mm, 01 (12mm), 02 (15mm), 03 (17mm), 04 (20mm),dan 05 (25mm).

Rangkaian huruf RS, singkatan dari rubber seal. Artinya, penutup laher yang digunakan pabriknya terbuat dari karet. Andai hurufnya Z, berarti penutup daribahan metal. “Diambil dari symbol Zn, artinya Zinc alias seng”

Nah jika laher dilindungi penutup kiri-kanan, didepan huruf tersebut dicantumkan angka 2. Misalnya 2RS atau 2Z.

Berikut kode C3. Simbol ini menandakan kerenggangan antar pelor dan dinding punggung bagian dalam. “C3 cocok untuk motor harian”.

Makin besar angkanya berarti toleransi kerenggangan antar komponen bearing makin besar pula. Tak heran C3, jika digoyangkan lebih ngoklok dibanding C2.

Angka kerenggangan tsb tercantum dari C2 – C5 tanpa tanda(kosong). Motor dengan putaran mesin tinggi sebaiknya menggunakan laher dengan kerenggangan C5. Salah satu alasannya yaitu di temperatur motor balap jauh lebih tinggi disbanding motor harian, dan ketika suhu memuncak maka bola-bola memuai. Posisi menggelinding jadi pas. Tidak akan macet.

Satuan kerenggangan atau Clearance adalah mikron. 1 mikron sama dengan 1/1000 mm.Nah terakhir, huruf dan angka menunjukan jenis pelumas yang pantas dipakai. Misalnya, kode MT47 seperti pada laher roda. MT singkatan dari Medium Temperatur. Kemampuan pelumas bisa bertahan pada suhu -30°C sampai 110°C.

KODE BEARING RODA DEPAN

BEBEK
6301 Generasi Astrea Grand, Supra X, dan Legenda, Suzuki Satria CW 120 dan Satria F-150)
6201 Supra Fit sampai Karisma 125)
6300 Dipakai di satu sisi generasi Suzuki Tornado, Shogun 110-125, Satria 120R dan S, Smash, Generasi Yamaha F1-Z, JupiterZ Jupiter MX 135LC, Vega, Kawasaki Kaze, Blitz, dan ZX130
6200 Dipakai di satu sisi generasi Suzuki Tornado, Shogun 110- 125, Satria 120S dan 120R

MATIC 6201 Honda Vario
6300 Suzuki Spin, Yamaha Mio, Nouvo

MOTOR SPORT
6301-RS1 Honda GL Max, GL100, GL-Pro, GL Pro Neo Tech, Mega Pro, GL Max Neo Tech, NSR150, Tiger 2000, Honda Win, Suzuki Thunder 125
6301-2RS1 Honda Tiger C/W
6301-Z Yamaha YT115
6300-Z Suzuki A100
6300-RS1 Suzuki RGR150
6201-RS1 Suzuki TS125 (sebelah kiri)
6201-Z Suzuki TS125 (sebelah kanan)
6302-Z Suzuki Thunder 250
6202 Yamaha RX-King, RX-Z, RZ-R, Kawasaki Ninja, Ninja R C/W,
6202-Z Yamaha RX-S

Keterangan
1. RS = Rubber shield (bearing ditutup sil atau karet
2. Z = Bearing ditutup pelat

BEARING RODA BELAKANG

BEBEK
6201-RS1 Honda Supra Fit, Karisma, Kirana, Supra X 125
6201 (sebelah kiri dalam) Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash (full chain case), Tornado, Satria F-150
6201-Z (bagian kiri luar) Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash, Tornado GS, Satria F-150, Kawasaki ZX130
6300-Z (bagian kiri luar), Tornado GX
6301-Z (bagian kanan), Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash, Tornado GS atau GX, Satria F-150, Kawasaki ZX130
6301-RS1 Honda Supra Fit, Astrea Grand, Astrea Star, Karisma, Kirana, Legenda, Supra, Supra X, Supra X 125, Yamaha F1-Z atau ZR, Sigma, Crypton, Vega, Jupiter-Z, Jupiter MX 135 LC
6301-Z Yamaha F1-Z atau ZR, Sigma, Crypton, Vega, Jupiter-Z, Jupiter MX 135
6202-Z Generasi Kaze dan Blitz
6302-Z Generasi Kaze dan Blitz

MOTOR SPORT
6302-RS1/MT Honda GL-Max dan GL- Max Neo Tech, GL100, GL-Pro dan Pro Neo Tech, Mega Pro
6202-RS1/MT Honda GL-Max dan GL-Max Neo Tech GL-Pro dan Pro Neo Tech
6203-RS1/MT Honda NSR150 dan Tiger 2000, Yamaha RX-125,
6301-RS1/MT Honda Win, Yamaha RX-King
6201-Z/C3MT (kiri) Suzuki A100 6202-Z/C3MT (kiri) RGR150, TS1256202-RS1/C3MT (kiri) Suzuki Thunder 2506302-Z/C3MT (kiri-kanan) Thunder 1256301-Z/C3MT (kanan) Suzuki A1006302-RS1/C3MT (kanan) RGR150, TS125, Thunder 2506202-RS1/MT Yamaha Scorpio6202/MT Yamaha YT115, RX-King, RX-Z, RZ-R
6202-Z/MT Yamaha YT115, RX-Z, RZ-R
6202/C3MT Kawasaki Ninja, Ninja R/CW
6302-Z/MT Kawasaki Ninja, Ninja R/CW

Tips sederhana merawat bearing
Orang yang mempunyai kendaraan sering lupa merawat bearing dan tidak sedikit orang yang kurang paham mengenai perawatan bearing aka klaher, padahal ini bisa berakibat fatal, contoh aja ketika kita lagi ngerebah pas nikung tiba2 ngebuang dan berakibat nyusruk….ciittt..ciitt gubrakkk.. (apes dah)

Ada beberapa tips sederhana untuk menjaga bearing agar tak bercacat. Pertama, jangan membiasakan utuk mengelap laher yang baru dibuka dari bungkusnya, karena jika dilap kandungan grease aka antikarat malah hilang. Dan yang pasti laher akan cepat berkarat. Menurut beberapa referensi yang saya baca “Jangka waktu grease melindungi laher sampai batas minimal 5 tahun ”.

Kedua, kebiasaan jelek lainnya ketika memasang laher baru kita sering memberi gemuk aka grease berlebihan. Justru hal ini bukan membuat semakin baik tetapi membuat pelumas tsb meler kemana-mana serta membuat debu ataupun gram (serbuk logam hasil gesekan) melekat di laher tsb. Gangsingan sih tetap normal, akan tetapi dipaksakan untuk berputar. Sebaiknya memberikan gemuk aka grease secukupnya saja, dan dikontrol setiap beberapa periodik, 3 atau 5 tahun sekali. Hal ini biasa dilakukan pada laher roda dpn/blkg, komstir, dan dibagian2 yang bukan berada di dalam mesin.