Tuesday 22 November 2011

Teknologi Layar Sentuh pada Gadget

Teknologi layar sentuh atau touchscreen yang saat ini sedang populer di dunia gadget menjadi isu menarik untuk saya ketahui lebih jauh, karena kabarnya ada berbagai macam teknologi layar sentuh seperti resistive touchscreen, capacitive touchscreen, dan lain-lain. Touchscreen mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai output/penampil User Interface dan sebagai inputan perintah yang nantinya dieksekusi. Sentuhan yang kita berikan kepada layar akan diterjemahkan ke dalam koordinat X dan Y, kemudian device akan mengeksekusi perintah tertentu. Jadi, perintah yang dilakukan bukan karena kita menyentuh sebuah gambar atau icon yang ada pada layar.

Karakteristik Touchscreen
Resistive Touchscreen
Resistive, sesuai dengan namanya teknologi ini memanfaatkan nilai resistansi untuk menentukan posisi koordinat sentuhan. Layar jenis ini menggunakan 2 lapisan bahan metal (lapisan konduktif dan lapisan resistif). Diatas kedua lapisan tersebut ada sebuah lapisan anti gores tempat dimana kita menyentuh layar. Ketika layar menyala, arus listrik akan mengalir diantara kedua lapisan metal, sehingga terjadilah perbedaan resistansi pada daerah sentuhan. Dari situlah koordinat sentuhan ditentukan.

  • Kelebihan:
Akurasi sangat tinggi sampai pixel ke pixel, sangat bermanfaat bila digunakan untuk pengenalan tulisan tangan (handwriting recognition), biaya produksi lebih murah, bisa disentuh dengan kuku, stylus pen.

  • Kekurangan:
Kualitas layar kurang baik ketika berada di luar ruangan, perlu ditekan untuk mendapatkan sentuhan yang maksimal, tidak memungkinkan untuk fitur multitouch.


Capacitive Touchscreen
Capacitive, teknologi ini memanfaatkan perbedaan muatan listrik untu menentukan posisi koordinat sentuhan. Berbeda dengan resistive
touchscreen, layar pada teknologi ini hanya menggunakan 1 lapisan berbahan indium tinoxide yang diletakkan di bagian kaca layar. Ketika lapisan tersebut disentuh, sedikit muatan listrik yang ada pada lapisan itu akan berpindah ke jari penyentuh. Pengurangan muatan listrik itulah yang dihitung untuk menentukan koordinat setiap sentuhan. Setiap sentuhan akan mengakibatkan pengurangan muatan listrik yang berbeda bergantung dari posisi sentuhan.

  • Kelebihan:
Kualitas layar cukup baik bila berada di luar ruangan, memungkinkan fitur multitouch, cukup responsif karena dengan sedikit sentuhan saja bisa merespon perintah.

  • Kekurangan:
Biaya produksi cukup mahal, tingkat akurasi sebatas dalam hitungan beberapa pixel.



Surface Accoustic Wave Touchscreen
Nah, kalo yang ini saya ga begitu paham. Tapi menurut referensi yang dibaca sih katanya teknologi ini menggunakan transducer untuk menerima dan mengirimkan sinyal listrik. Teknologi ini juga memiliki reflector untuk membelokkan gelombang yang dikirim oleh transducer menuju transducer lainnya.




Pernahkah kalian mendengar tentang layar TFT, AMOLED?
  • TFT
Thin Film Transistor, transistor dipasangkan untuk mengatur tiap pixel LCD. Layar ini membutuhkan adanya backlight sehingga biasanya terlihat lebih tebal. LCD jenis TFT membutuhkan banyak energi dan harganya pun relatif lebih mahal. TFT biasa disebut juga Active Matrix. TFT memiliki keunggulan di kualitas gambar dan respon yang lebih cepat.

  • AMOLED
Active Matrix OLED, merupakan teknologi layar yang lebih hemat energi, lebih tipis, lebih fleksibel, dan juga memiliki warna yang tajam serta contrast yang lebih baik dibanding dengan layar TFT. Layar ini tidak membutuhkan adanya backlight karena adanya self iluminated pixel, sehingga layar jenis ini biasanya lebih tipis dibanding layar TFT. Keunggulan dari AMOLED ini adalah pencahayaan yang lebih merata, serta menghasilkan cahaya putih yang lebih putih, juga menghasilkan warna yang lebih cemerlang dibanding dengan fluorescent backlight.