Dalam cabang olahraga bulu tangkis atau badminton setidaknya para pemainnya harus mengetahui beberapa peralatan yang menjadi pendukung olahraga bulu tangkis tersebut. Satu diantaranya adalah kok yang bisa kita dapatkan di toko olahraga dengan berbagai macam merk produsen kok, seperti gajahmada dan samurai.
Kok atau biasa disebut shuttlecock yang dibuat oleh sebagian produsen umumnya sudah melalui tahap proteksi, penagawasan dan sesuai dengan standarisasi dari organisasi bulutangkis seluruh dunia (IBF). Pada umumnya berat sebuah kok adalah sekitar 5.67 gram dengan 14-16 buah bulu angsa yang menancap pada gabus dibalut kulit berwarna putih dan diikat dua tali agar tidak mudah copot. Inilah yang sering digunakan pada kejuaraan seperti, all England, Thomas cup, Uber cup, dan Indonesian Open.
Dengan beraneka ragamnya jenis kok bulutangkis dan dinamikanya ketika dipukul, tentunya konsumen dengan sendiri dapat mengetahui jenis manakah yang akan digunakan dan dibelinya di toko olahraga. Semakin bagus karakter kok bulutangkis saat dipukul maka tentunya semakin mahal harga kok tersebut, begitupun sebaliknya. Pemain bulutangkis tentunya menginginkan permainan yang nyaman apalagi saat bermain di lapangan outdoor, dimana hembusan angin tidak dapat dihindari. Untuk itulah salah satu produsen kok membuat beberapa kategori jenis kok dan dinamikanya. Kok bulutangkis dengan bobot ringan mempunyai kecepatan lambat dan kok dengan bobot berat memiliki kecepatan tidak lambat. Sebagai pertimbangan dalam membeli kok di toko olahraga setidaknya memperhatikan jumlah bulu kok yaitu 16, panjang semua bulu minimal 62 mm dan 70 mm, pada ujung bulu memiliki diameter antara 58 mm, semua bulu harus tergabung menjadi satu, dan berat kok seluruhnya antara 4,47 gram atau 5,50 gram.