Thursday, 1 December 2011

Manfaat Mengkonsumsi Tanaman Organik

Anda tentu sudah pada tahu apa yang dimaksud dengan tanaman organik. Ya! tanaman organik adalah tanaman sayuran ataupun buah-buahan yang penanamannya dilakukan dengan cara, antara lain:
  • Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified organism).
  • Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman.
  • Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman.
  • Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.
Pada pertanian organik diberlakukan standar yang sangat ketat, seperti lahan tanam yang bebas polusi. Sebelum ditanami, tanah harus dikosongkan selama 2 – 7 tahun. Tidak boleh ada pencemaran dalam radius 30 km dari ladang penanaman. Terhindar dari polusi udara, termasuk mobil yang keluar masuk ladang penanaman (kecepatan mobil yang diperbolehkan hanya 8 km/jam). Pemakaian zat-zat racun dan zat-zat kimia pertanian dilarang sama sekali. Tahapan-tahapan berikutnya seperti menanam, menuai, memproses dan mengemas diawasi secara ketat untuk menghindari kontaminasi bahan-bahan kimia seperti pewarna dan perasa buatan, bahan pengawet dan penstabil, serta zat-zat tambahan lainnya. Terakhir adalah verifikasi dari lembaga kompeten yang akan mengeluarkan sertifikat tanaman organik.

Tak heran jika tanaman organik harganya cukup mahal. Namun hal ini sepadan dengan manfaat yang Anda terima. Dibandingkan sayuran dan buah non organik, berikut 5 keunggulan yang bisa Anda dapatkan dengan mengkonsumsi buah dan sayuran organik:

1. Sayuran organik mengandung zat antioksidan 10–50 persen di atas sayuran non organik. Zat antioksidan dikenal sebagai tentara penggempur radikal bebas yang mencetuskan beragam gangguan kesehatan termasuk kanker.

2. Dalam kesimpulan survey terhadap sup sayuran, disebutkan sup sayuran non organik mengandung asam salisilat hampir enam kali lipat sup sayuran organik. Secara alami, kandungan asam salisilat dalam tanaman berguna untuk bertahan dari serangan penyakit. Asupan asam salisilat berlebihan ke dalam tubuh kita meransang pengerasan dinding pembuluh darah dan kanker saluran pencernaan.

3. Sayuran dan buah organik mengandung vitamin C dan mineral esensial, seperti kalsium, fosfor, magnesium, zat besi dan krom lebih tinggi dibanding dengan yang non organik.

4. Kandungan nitrat dalam sayuran dan buah organik 25 persen lebih rendah daripada yang non organik. Peneliti dari Glasgow University, Inggris, menemukan hubungan antara kandungan nitrat dalam sayuran dengan kanker kerongkongan yang marak 20 tahun terakhir dan diperkirakan menimbulkan lebih dari 3.000 pengidap per tahun di dunia. Peningkatan kandungan nitrat dalam sayuran non organik serta melonjaknya pengidap kanker diduga akibat terlalu bersemangatnya penggunaan pupuk nitrat dalam program intensifikasi pertanian sejak perang Dunia II.

5. Dalam publikasi Coronary and Diabetic Care in the UK 2004, dari Association of Primary Care Groups and Trusts, disebutkan membiasakan diri mengkonsumsi makanan organik bermanfaat:
Mengurangi asupan bahan kimia beracun ke dalam tubuh.
Menyetop kemungkinan masuknya sel-sel produk pertanian hasil rekayasa genetika yang sampai kini belum diketahui bahaya dan akibatnya terhadap kesehatan.
Meningkatkan asupan nutrisi bermanfaat, di antaranya vitamin, mineral, asam lemak esensial, dan antioksidan.
Menurunkan resiko kanker, penyakit jantung koroner, alergi, dan hiperaktivitas pada anak-anak.


sumber